Surat untuk Jagoan Kecilku #3

Sumber ilustrasi: Freepik

Halo sayangku yang lagi sibuk cari jalan lahir... 😘

Nggak terasa ya sekarang usia kandungan Bunda udah mencapai 39 minggu. Waktu terakhir USG dokter bilang berat badan kamu udah 3,5 kilogram! 😱 Kamu mau nyaingin Ayah ya sayang? 😅 Dulu Ayah lahir dengan berat 4 kilogram dan sempat jadi pemegang rekor bayi baru lahir terbesar di kampungnya. 🤣 Tapi kalau bisa, kamu jangan sebesar itu ya. 🙈😂 Yang penting kamu sehat dan berat badan udah cukup.

Gimana keadaan di dalam sana sayang? Apa air ketubannya masih cukup untuk kamu leluasa bergerak? Apa nutrisi yang disalurkan kakak plasenta cukup untuk kebutuhan kamu? Apa ukuran panggul Bunda udah cukup lebar untuk kamu masuki? Apa kamu kesulitan menemukan jalan lahir? Atau justru kamu masih betah tinggal di perut Bunda? 😚

Persiapan Ayah dan Bunda dalam rangka menyambut kamu udah lengkap lho. Barang-barang kebutuhan kamu udah tertata rapi di dalam lemari. Baju, kain bedong, selimut, handuk, dan semua keperluan kamu udah dicuci bersih dan siap dipakai. Hospital bag yang akan dibawa ke tempat persalinan juga udah tersusun rapi di dalam mobil. Vaksin spesial yang akan langsung disuntikkan ke tubuh kamu sesaat setelah lahir juga udah siap sedia. Pokoknya, kapan pun kamu mau lahir, Ayah dan Bunda langsung sigap meluncur ke tempat Budhe Erie.

Sementara itu sambil menunggu gelombang cinta datang, yang bisa Bunda lakukan cuma terus berlatih di atas gym ball dan mempraktikkan gerakan yoga agar kamu lekas masuk ke panggul. Kalau selama ini Bunda sering mengeluh sakit pinggang dan sakit punggung, bukan berarti Bunda menyalahkan kamu ya, Nak. 😣 Bunda cuma seneng aja melihat kesigapan Ayah merawat Bunda dan berusaha mengurangi ketidaknyamanan yang Bunda rasakan. Hehehe... 🙈 Kalau sering dimanjain sama Ayah, hormon oksitosin rasanya langsung meningkat dan semoga dengan begitu kami pun semakin dekat dengan momen kelahiranmu. 🥰

Selama dua minggu terakhir Bunda menikmati masa-masa cuti, Bunda diberi banyak waktu untuk meresapi banyak hal yang patut disyukuri. Selain kehadiran kamu yang akan menjadi pusat alam semesta kami, Bunda bersyukur Ayah lah yang akan menemani hari-hari Bunda ke depannya. Dengan segala kekurangan dan kelemahan yang Bunda tunjukkan di depannya, nggak sedikit pun mengurangi kasih sayang dan perhatian yang Ayah curahkan untuk Bunda. Kita beruntung Nak, punya lelaki sepertinya di keluarga ini. Lelaki yang setiap hari menyapa kamu lewat perut Bunda. Lelaki yang dalam doanya tak pernah luput memohon keselamatan kita berdua. Lelaki yang nggak peduli seberat apapun harinya, selelah apapun tubuhnya, selalu bersedia menjadi tempat Bunda berkeluh kesah. Kamu beruntung, karena dia lelaki yang kelak akan kamu panggil Ayah. 💖

Sampai jumpa di dunia luar sayangku. Bunda dan Ayah udah nggak sabar ingin memeluk kamu dengan erat. 🤗


Salam sayang,

Bunda
Share:

Daftar Perlengkapan Melahirkan yang Harus Dibawa ke Rumah Sakit

Sumber ilustrasi: Freepik

Akhirnya saya memasuki usia kandungan 37 minggu yang artinya... saatnya cuti panjaaang ~ 😆 Mulanya saya berencana mengambil cuti setelah usia kandungan saya menginjak 38 minggu, supaya bisa lebih lama di rumah. Tapi apa daya, jarak dan waktu tempuh yang cukup panjang dari rumah ke kantor bikin saya khawatir kalau terjadi sesuatu saat saya sedang di perjalanan. Setidaknya saya butuh 45 menit perjalanan untuk naik KRL dan 45 menit naik ojek. Total 1,5 jam sekali jalan, 3 jam pulang pergi. 😂 Capek? Banget ~ 💆 Seandainya jarak dari rumah ke kantor hanya 15 menit, saya mungkin masih kuat kerja sampai usia kandungan 39 minggu sekalipun.

Terakhir kali saya konsultasi dengan dokter kandungan, ternyata si anak bayi kepalanya udah di bawah dan udah mulai turun ke panggul. Dokter memprediksi kemungkinan ia akan lahir 2 minggu lebih cepat dari HPL. Hal itu pula yang membuat saya dan suami memutuskan saya harus ambil cuti lebih awal. Apalagi masih banyak persiapan yang belum kami lakukan, terutama packing! 🤦‍♀️ Iya, peer saya masih banyak banget sebenernya, jadi kalau saya nggak cuti lebih awal, gimana mau selesai? 🤷‍♀️

Ngomong-ngomong soal packing, saya mau sharing barang-barang apa aja yang saya bawa untuk persiapan lahiran. Daftar barang ini saya kumpulkan dari berbagai sumber dan saya pilah lagi sesuai kebutuhan saya, semoga bisa membantu ibu-ibu lain yang juga lagi persiapan lahiran. Mungkin ke depannya daftar ini akan saya update berdasarkan pengalaman saat melahirkan nanti. 😅

Saya membagi barang-barang bawaan ke dalam 3 tas, dengan maksud biar nggak tercampur antara barang-barang saya dan barang-barang anak bayi yang ukurannya super mungil. 😂 Berikut ini daftar barang bawaan versi saya. 💁‍♀️

Perlengkapan Ibu
- Sarung dan kain jarik, kalau bisa dua-duanya lebih baik, salah satu aja juga nggak masalah. Fungsinya sih untuk menutupi segala keriweuhan yang mungkin terjadi saat ketuban udah mulai rembes atau mungkin pecah. Saya diberi tahu mama mertua bawa aja kain jarik tapi jangan yang masih bagus, karena nantinya pasti bakal berlumuran darah dan ketuban.
- Pembalut nifas: walaupun mungkin pihak rumah sakit sudah menyediakan, nggak ada salahnya bawa lagi karena katanya sih setelah melahirkan bisa-bisa harus ganti pembalut setiap jam.
- Cemilan: coklat, roti, kurma, susu, apapun makanan yang mudah dimakan saat lagi mules-mulesnya. Malah ayah saya menyarankan untuk sedia telur ayam kampung dan madu, fungsinya untuk menambah stamina. Sekarang sih ngebayangin rasanya kayak apa udah eneg duluan tapi ya siapa tahu berguna. 😅
- Sandal jepit: biar gampang lepas pasang dan gampang dicuci juga kalau kena rembesan ketuban.
- Baju yang akan digunakan untuk persalinan, jika pihak rumah sakit tidak menyediakan baju khusus.
- Baju dengan akses menyusui yang akan dipakai setelah persalinan, siapkan 2 buah per hari menginap.
- Baju untuk pulang dari rumah sakit.
- Kerudung/bergo instan (bagi yang berjilbab), kalau bisa yang ukurannya agak panjang supaya nyaman saat ada tamu pria atau kunjungan dokter.
- Bra menyusui dan pakaian dalam lain secukupnya.
- Stagen, korset, atau bengkung, mana aja yang paling cocok. Menurut penuturan teman saya yang baru melahirkan, pakai stagen bisa membantu mengurangi rasa ngilu di perut terutama saat menyusui.
- Toiletries & peralatan make up.
- Apron menyusui.
- Nipple cream: berguna saat awal-awal berusaha menyusui, seringkali puting lecet karena belum terbiasa.
- Handuk bersih.
- Plastik untuk baju kotor.

Perlengkapan Bayi
- Popok secukupnya (biasanya sudah disediakan oleh pihak rumah sakit)
- Kain bedong 4-6 buah
- Handuk bersih
- Baju + celana panjang 2 set
- Baju + celana pendek 2 set
- Kaos singlet atau gurita
- Jumper panjang/pendek 2-3 buah
- Topi 2 buah
- Kaos tangan + kaos kaki 3 set
- Selimut bertopi
- Gendongan
- Tisu basah
- Perawatan bayi (sabun + sampo, minyak telon, baby cream, baby lotion, dsb)
- Plastik untuk baju kotor

Perlengkapan Ayah
- Baju bersih (t-shirt/kemeja) secukupnya
- Jaket
- Sarung bersih
- Pakaian dalam secukupnya
- Celana panjang (untuk jaga-jaga kalau kena darah atau kotor)
- Handuk bersih
- Plastik untuk baju kotor
- Toiletries
- Fotokopi kelengkapan administrasi: KTP suami & istri, kartu keluarga, kartu asuransi, dll.
- Buku kontrol kehamilan
- Amplop khusus berisi uang tunai

Nah, itu tadi adalah perlengkapan melahirkan yang harus dibawa ke rumah sakit versi saya. Kalau semua perlengkapan sudah rapi, jangan lupa letakkan di satu tempat berdekatan agar nanti nggak ada yang ketinggalan. Lebih baik lagi kalau ada mobil, langsung aja semua tasnya ditaruh di dalam mobil. 😅 Kalau ada yang ingin menambahkan barang-barang lain siapa tau terlewat oleh saya, silakan tinggalkan komentar di bawah ya. Semoga bermanfaat![]
Share: