Satu Tahun Melangkah

Our mandatory pose after akad

Beberapa hari yang lalu tanpa sengaja saya melihat foto-foto lawas saya dan suami waktu pertama kali bertemu, tepatnya di sebuah event fotografi di daerah Pluit. Saya berusaha mengingat-ingat lagi setiap detail dari momen tersebut, apa nama tempat diselenggarakannya event tersebut, mall apa yang kami datangi setelah pulang dari sana untuk berganti baju, film apa yang kami tonton sore itu, dan seterusnya. Ah, pillow talk memang salah satu kegiatan favorit saya setelah menikah.

Saya baru sadar cara kerja otak kita itu luar biasa istimewa ya? Seringkali kita menyimpan memori di sudut pikiran yang paling dalam dan nyaris melupakan keberadaannya. Untuk memanggil kembali memori tersebut hanya butuh satu pancingan kecil, dan semua kenangan pun langsung membanjiri pikiran kita. Itulah yang terjadi pada suami saya malam itu. Karena tanpa sengaja membahas tentang Pluit, dia langsung teringat kembali sebuah kenangan yang selama ini ia lupakan.

"Aku baru ingat, waktu kita ke Pluit itu sebenernya aku ketemu sama temen motret aku. Nggak terlalu deket sih, kita kenalan di event fotografi waktu di Kota Tua, sempet saling tukeran kamera juga jadi aku nyobain kamera Canon punya dia yang lensanya sapu jagad."

"Masa sih? Aku nggak ingat kamu ngobrol sama orang lain selain aku di sana."

"Kamu waktu itu lagi sibuk motret model yang seksi kalau nggak salah, cuma beberapa meter dari aku kok. Nah, waktu itu dia nanya, aku ke sana sama siapa. Aku belum sempet jawab cuma ngelirik ke arah kamu aja, tau-tau dia ngomong, 'Oh, sama istri lo ya? Istri lo bisa motret juga?' Terus aku jawab aja, 'Iya sama istri gue.' Begitu dia pergi baru deh aku istighfar, 'Astaghfirullah, apa-apaan barusan main ngaku-ngaku aja, kalau nih cewek denger bisa kabur dia.'" 😰

"Hah? Seriusan kamu ngomong gitu? Ih geer amat sih kayak udah yakin aja aku bakal mau sama kamu."

"Loh tapi bener kan? Buktinya kita emang jodoh. 😜"

Aamiin Allahuma Aamiin... 😇

Konsep jodoh ternyata memang sedemikian misterius ya? 😊 Sesederhana celetukan yang diucapkan tanpa sadar, ternyata diamini semesta dan dikabulkan oleh Allah Swt. Sampai saat ini saya masih takjub dengan jalan hidup yang saya lalui. Ternyata semua jatuh bangun, sakit hati, senang, susah, bahagia, tangisan tersembunyi, pada akhirnya mengarah ke satu titik. Bahkan titik yang sedang saya alami saat ini pun akan mengarah pada hal lain yang belum saya ketahui.

Hari ini, tepat satu tahun yang lalu, kami memulai perjalanan baru sebagai suami istri. Jika pernikahan ibarat manusia yang lahir dan bertumbuh, saat ini kami masih berada pada fase tertatih dan belajar jalan. Nggak mudah memang menjalani hidup rumah tangga. Apalagi kami langsung dikaruniai amanah seorang putra yang harus kami didik sebaik-baiknya. Belum puas kami belajar saling mengenal satu sama lain sebagai individu, sudah hadir individu lain yang memaksa kami belajar hal baru dengan tingkat kesulitan naik level dari pasangan suami istri menjadi orangtua. Apapun tantangan yang mungkin akan kami hadapi di kemudian hari, saya bersyukur akan menjalaninya bersama pasangan yang telah saya pilih. I don't want anyone else but you.💖

Karena momentumnya lagi pas, saya jadi punya alasan kuat buat posting foto-foto nikahan yang belum sempat saya bagikan. Hehehe.... Sekali-sekali PDA nggak apa-apa dong. 😜









"Terima kasih karena terus berusaha menjadi suami sekaligus ayah yang baik. Semoga apapun keadaannya kita bisa terus bersama dan menjadi penyejuk hati untuk satu sama lain." 💗
Share: