Sumber ilustrasi: Freepik |
Halo sayangku yang semakin hari tendangannya makin kuat. 😘
Terakhir kali Bunda menulis surat untuk kamu, usia kandungan Bunda baru 26 minggu. Sekarang Bunda baru menulis lagi di saat usia kandungan Bunda sudah hampir 36 minggu. Maaf ya, Sayang. 😣 Banyak hal yang terjadi selama satu bulan terakhir. Mungkin kamu belum paham sepenuhnya, tapi Bunda yakin kamu bisa ngerasain naik turunnya emosi dan energi Bunda. Malah Bunda bersyukur berkat kehadiran kamu (dan juga Ayah), Bunda dapat suntikan energi yang luar biasa kuat jadi masa-masa berat itu pun bisa dilewati.
Terakhir kali Ayah dan Bunda menjenguk kamu lewat USG, berat badan kamu udah mencapai 2165 gram. Kata dokter berat badan kamu masih normal, tapi Bunda tetap khawatir karena biasanya berat badan kamu di atas rata-rata kurva berat badan bayi, kali ini malah sedikit di bawahnya. Maaf ya Nak, gara-gara Bunda sakit berminggu-minggu jadi asupan makanan yang bisa kamu serap nggak sebanyak biasanya. 😔
Satu hal yang Bunda sesali, kenapa Bunda nggak mempersiapkan tubuh Bunda dengan lebih baik sebelum kamu hadir. 😢 Bunda khawatir dan ketakutan jika saat kamu lahir nanti, justru kamu yang harus menanggung akibat dari keteledoran Bunda selama ini dalam menjaga kesehatan. 😞 Semoga Allah SWT mendengar doa yang Bunda panjatkan setiap hari, agar kamu terlahir sehat dan sempurna, dengan daya tahan tubuh yang luar biasa. Aamiin ya Allah....
Dunia ini kotor dan penuh hal-hal buruk Nak, kelak saat kamu lahir kamu akan merasakan bahwa dunia nggak senyaman di dalam rahim Bunda. Memang sudah semestinya seperti itu. Mungkin kamu akan banyak menangis dan merindukan kenyamanan rahim Bunda. Tapi jangan khawatir karena Ayah dan Bunda akan selalu mendampingi, melindungi, dan membimbing kamu hingga kamu bisa berdiri di atas kakimu sendiri. Bahkan saat kamu pikir kamu sudah cukup dewasa dan sepenuhnya mandiri, Ayah dan Bunda masih akan ada di dekatmu. Tidak terlalu dekat untuk membuatmu merasa terkekang, tapi juga tidak terlalu jauh kalau-kalau kamu masih butuh bimbingan.
Insya Allah, satu bulan lagi kamu akan lahir ke dunia ini. Kalau boleh jujur, yang Bunda rasakan sekarang adalah rasa gugup. Iya, Bunda gugup sekali mau ketemu dengan jagoan Bunda. Bunda nggak tau apa yang akan kamu rasakan setelah melihat siapa yang akan menjadi orangtuamu di dunia. Semoga kamu mau bersabar menghadapi Ayah dan Bunda yang masih belajar bagaimana caranya menjadi orangtua. Kita belajar sama-sama ya, Nak. Ajari Bunda bahasa cintamu, bahasa laparmu, bahasa lelahmu, pokoknya semua bahasamu.
Oh iya, Ayah mungkin nggak bisa menulis surat seperti Bunda, tapi dia selalu titip salam untuk kamu. Kata Ayah, yang rajin ya latihan tendangan macan dan tendangan pisangnya. Nanti kalau kamu udah lahir, ayah mau lihat seberapa kuat tendangan kamu.
Salam sayang,
Bunda
0 comments:
Post a Comment