Tujuh blasteran akan menjawab panggilan
Karena badai atau api dunia akan terjungkal
Sumpah yang ditepati hingga tarikan napas penghabisan
Dan musuh panggul senjata menuju Pintu Ajal
Larik di atas merupakan
bunyi ramalan yang dirapalkan pertama kali oleh Rachel Dare sesaat setelah ia
dilantik menjadi Oracle yang baru, di penghujung buku The Last Olympian dalam
seri Percy Jackson and The Olympians. Pada
saat itu, Annabeth dan Percy hanya menganggapnya angin lalu, dan berpikir “ah
siapa tahu ramalan itu baru akan terwujud puluhan tahun mendatang, saat kita
sudah meninggal.” Ternyata, anggapan mereka salah.
Nyatanya, lagi-lagi
mereka ambil bagian dalam ramalan besar tersebut. Dan di sinilah mereka,
berdiri tegar bersama lima blasteran lain di atas kapal Argo II. Ketujuh
demigod pemegang ramalan berusaha bertahan hidup dari serangan antek-antek Gaea
yang menggempur mereka dari darat, laut, dan udara. Belum lagi persoalan pelik
menyangkut konflik berkepanjangan antara Perkemahan Blasteran dan Perkemahan
Jupiter yang membuat dewa-dewi mengalami krisis identitas.
Para raksasa telah
bangkit, menyebar di sepenjuru dunia. Mereka mengumpulkan bala
tentara—dewa-dewi yang terbuang dan para monster—yang rela menghancurkan
demigod. Mereka memburu darah dua demigod, demi membangkitkan Gaea, sang Ibu
Bumi. Di saat genting seperti itu, mereka bahkan tidak bisa mengharapkan
bantuan yang datang dari dewa-dewi. Bagaimana bisa membantu para demigod,
dewa-dewi saja kesulitan setengah mati menjaga pikiran mereka tetap waras.
Waktu yang dimiliki
Percy dan kru Argo II memang tidak banyak. Pembagian tugas dilakukan, dan peran
masing-masing telah ditentukan. Mereka mempercayakan urusan Athena Parthenos ke tangan Reyna, Nico,
dan pelatih Hedge. Tentunya dengan asumsi ketiga orang ini berhasil mencapai
Perkemahan Blasteran tepat pada waktunya, sebelum Perkemahan Jupiter
melancarkan serangan besar-besaran.
Membaca buku ini, bagi
para penggemar Percabeth garis keras mungkin akan sedikit kecewa, karena
keduanya tidak mendapat ‘jatah’ memaparkan jalan cerita dari sudut pandang
mereka, begitu pula Hazel dan Frank. Hanya ada Jason, Piper, Leo, Reyna, dan
Nico yang bergantian menuturkan perjalanan mereka. Masuk di akal sih kalau Uncle Rick mengesampingkan Percy dan
Annabeth, karena mereka sudah menguasai panggung di The House of Hades saat
keduanya terjun ke Tartarus. Tapi kenapa
Hazel dan Frank juga harus dicoret? Huvt… :(
Well, aku pribadi suka dengan diangkatnya sudut
pandang Nico dan Reyna. Menurutku malah semestinya dari awal mereka sudah
dimunculkan. Karena pembaca jadi punya semacam blind spot dengan
ketiadaan sudut pandang kedua orang ini. Misalnya, bagaimana perjalanan Nico
selama mengarungi Tartarus seorang diri sampai akhirnya ditangkap oleh
raksasa kembar? Atau misalnya bagaimana perjalanan Reyna saat mengikuti
petunjuk Jason, sampai harus mengorbankan Scipio, pegasusnya. Bukankah kedua
plot itu terlalu sayang untuk dilewatkan? PR untuk Uncle Rick nih, siapa tahu nanti mau nulis
buku sejenis The Demigod Diaries atau The Demigod Files. :D
Selama ini yang kita
tahu Nico selalu dianggap sosok yang pemurung dan misterius. Tapi siapa sangka,
dengan menjadi teman seperjalanan Reyna dan pelatih Hedge, Nico ternyata bisa
menunjukkan sisi dirinya yang penyayang. Bersama-sama dengan Reyna dan pelatih
Hedge, mereka membentuk kerjasama tim yang luar biasa solid.
After all, baca buku ini banyak sifat dari para tokoh
yang terbolak balik. Misal, nggak selamanya Percy merajai pertempuran bawah
laut. Ada kalanya Jason—yang bahkan nggak bisa bernapas di dalam air—justru
jadi pahlawan dan menyelamatkan Percy yang cuma bisa megap-megap. Dan nggak
selamanya kecerdasan Annabeth bisa diandalkan dalam segala kondisi. Annabeth
sekalipun membutuhkan Piper yang ketajaman intuisinya lebih berguna di
saat-saat tertentu ketimbang cara berpikir Annabeth yang super logis.
Menurutku, Uncle Rick
berhasil membangun cerita yang adiktif. Amat sangat adiktif. Ketika aku
membalik halaman terakhir, yang bisa kukatakan hanya: “Mana lagi? Kok cuma
segini?!” Sedih rasanya ketika menyadari nggak akan ada lagi kelanjutan kisah
Percy dan kawan kawan. Kita hanya bisa menerka, oh semoga harapan dan rencana
mereka berjalan dengan lancar, tanpa ada intervensi dari ramalan atau tetek
bengek perihal kaum dewata.
Di bagian akhir buku
disebutkan bahwa akan ada seri terbaru dari Uncle Rick yang berjudul Magnus Chase and The Gods of Asgard. Hmmm, Chase?
Siapanya Annabeth nih? Mungkinkah tokoh utamanya nanti adalah sepupu Annabeth
yang tinggal di Boston yang sempat disinggung sedikit? Siapa pun
itu, semoga Uncle Rick masih punya
banyak stok kejutan yang akan ia munculkan di seri berikutnya. Selamat membaca!
Informasi Buku
Judul Buku
|
: The Heroes of Olympus #5: The Blood of Olympus
|
Penulis
|
|
Penerjemah
|
: Reni Indardini
|
Penyunting
|
: Rina Wulandari
|
Penerbit
|
: Noura Books (Mizan Fantasi)
|
ISBN
|
: 978-602-1306-71-0
|
Jumlah Halaman
|
: 544
|
Ukuran
|
: 14 x 21 cm
|
Harga
|
: Rp 79.000,-
|
0 comments:
Post a Comment