Tujuh blasteran akan menjawab panggilan
Karena badai atau api dunia akan terjungkal
Sumpah yang ditepati hingga tarikan napas penghabisan
Dan musuh panggul senjata menuju Pintu Ajal
Larik di atas merupakan
bunyi ramalan yang dirapalkan pertama kali oleh Rachel Dare sesaat setelah ia
dilantik menjadi Oracle yang baru, di penghujung buku The Last Olympian dalam
seri Percy Jackson and The Olympians. Pada
saat itu, Annabeth dan Percy hanya menganggapnya angin lalu, dan berpikir “ah
siapa tahu ramalan itu baru akan terwujud puluhan tahun mendatang, saat kita
sudah meninggal.” Ternyata, anggapan mereka salah.
Nyatanya, lagi-lagi
mereka ambil bagian dalam ramalan besar tersebut. Dan di sinilah mereka,
berdiri tegar bersama lima blasteran lain di atas kapal Argo II. Ketujuh
demigod pemegang ramalan berusaha bertahan hidup dari serangan antek-antek Gaea
yang menggempur mereka dari darat, laut, dan udara. Belum lagi persoalan pelik
menyangkut konflik berkepanjangan antara Perkemahan Blasteran dan Perkemahan
Jupiter yang membuat dewa-dewi mengalami krisis identitas.
Para raksasa telah
bangkit, menyebar di sepenjuru dunia. Mereka mengumpulkan bala
tentara—dewa-dewi yang terbuang dan para monster—yang rela menghancurkan
demigod. Mereka memburu darah dua demigod, demi membangkitkan Gaea, sang Ibu
Bumi. Di saat genting seperti itu, mereka bahkan tidak bisa mengharapkan
bantuan yang datang dari dewa-dewi. Bagaimana bisa membantu para demigod,
dewa-dewi saja kesulitan setengah mati menjaga pikiran mereka tetap waras.