Workshop Still Life Photography Bersama Darwis Triadi

Saya kira, sampai kapan pun saya nggak akan pernah tertarik sama yang namanya workshop, seminar, pelatihan, training, atau apapun lah namanya. Selama ini saya nggak pernah terlibat dalam hal-hal seperti itu kecuali berkaitan sama urusan kantor, atau dibiayai kantor. Sekarang, malah sengaja saya cari-cari. Lucu juga ya bolak-balik dunia ini. Hahaha...

Semenjak jomblo punya banyak waktu senggang, saya jadi lebih aware terhadap info berbagai acara seru di sekitar saya. Jadi, hari Rabu, 6 September 2017 kemarin saya berkesempatan ikutan workshop terbuka yang digelar oleh South Quarter bekerja sama dengan Darwis Triadi. Wow... Selama ini saya cuma bisa ngiler pengen ikutan exclusive training sama beliau yang rutin diadakan oleh Olympus Indonesia. Tapi saya nggak bisa ikutan lantaran kamera Olympus saya cuma garansi distributor. Saya pun kehilangan kesempatan buat ikutan training itu, padahal gratis bagi siapapun yang beli kamera Olympus bergaransi resmi.

The maestro himself. Source: Instagram @sq_dome.

Workhsop Still Life Photography bersama Darwis Triadi ini digelar di South Quarter Dome, Jakarta Selatan. Lokasinya lumayan dekat dari kantor saya di Pondok Pinang. Walaupun setiap hari saya lewatin gedung ini, baru kemarin saya pertama kali ke sana. Saya pikir lokasi ini murni hanya kompleks gedung perkantoran, ternyata di bagian Dome-nya terbuka untuk umum dan isinya tempat makan, pasar swalayan, dsb.

Kalau menurut pengumuman sih, acara semestinya dimulai jam 18.00 WIB, tapi saya sudah tiba di sana sekitar jam 17.30 WIB. Waktu saya datang, di panggung tampak Om Darwis beserta para asistennya sibuk menata beberapa objek foto. Di bangku penonton sendiri cuma ada segelintir orang. Tunggu punya tunggu, acara baru dimulai sekitar jam 18.45 WIB. Molor lumayan lama juga ya dari jadwal yang diinfokan. Saya yang tadinya agak pesimis peserta akan sedikit, ternyata setelah acara mulai bangku penonton penuh, bahkan sebagian sampai harus berdiri karena nggak kebagian tempat.

Still life photography, menurut Wikipedia adalah a genre of photography used for the depiction of inanimate subject matter, typically a small group of objects. It is the application of photography to the still life artistic style. Salah satu yang termasuk dalam genre foto ini adalah food photography. Om Darwis sendiri bilang, esensi dari still life photography adalah menampilkan unsur artistik dari sebuah foto, meskipun tidak sejalan dengan kenyataan. Beliau memberi contoh, misalnya kita mau foto makanan tapi di atas piring yang berkarat. Kenapa? Soalnya perpaduan antara komposisi makanan dan tekstur piring yang berkarat akan menghasilkan foto yang apik, walaupun pada kenyataannya nggak mungkin kan kita makan di atas piring berkarat? Ya kurang lebih kayak gitu lah.

Let's hunt! Source: Instagram @sq_dome.

Om Darwis pun ngga berlama-lama langsung memotret beberapa objek yang sudah ia tata pencahayaan dan komposisinya sedemikian rupa. Padahal, ia memotret cuma pakai kamera handphone, tapi begitu dia tunjukkan hasil jepretannya, alamak jang, saya disuruh motret pake kamera pro aja belum tentu bisa sebagus itu. Memang bener ya, bukan masalah sebagus atau semahal apa kameranya, tapi orang di belakang kamera itu sendiri yang menentukan bagus enggaknya sebuah foto. Saya sampe melongo-mingkem-melongo-mingkem selama workshop berlangsung.

Setelah penyampaian materi, tiba saatnya untuk hunting foto. Para peserta diberi kebebasan untuk mengeksplor kesembilan objek foto yang udah disediakan oleh Om Darwis selama 60 menit. Nantinya peserta diminta untuk meng-upload maksimal 3 foto ke akun Instagram dan akan dipilih 3 foto terbaik oleh Om Darwis. Saya pun langsung bergerilya ke sana ke mari di antara puluhan peserta workshop. Seru juga ya, walaupun saya datang sendirian dan nggak ada seorang pun yang saya kenal, tapi saya nggak merasa awkward sama sekali. Selama ada kamera di tangan, kita nggak akan pernah mati gaya. Hahaha....

Me & my pink camera bag. Source: Instagram @sq_dome.

Waktu 60 menit rasanya kurang buat mengeksplor kesembilan objek foto di sana. Ada beberapa objek foto yang saya skip karena entah kenapa kayak nggak nyambung gitu soul-nya, #halah. Saya perhatikan, mayoritas peserta workshop yang datang adalah cowok. Dari sekitar 30an peserta, mungkin peserta ceweknya cuma 5-7 orang. Kenapa ya? Apa mungkin karena kebanyakan cewek lebih suka dipotret ketimbang memotret? :p

Selesai berburu foto, saya meng-upload 3 foto pilihan saya ke Instagram. Sejujurnya sih saya kurang puas sama hasil jepretan saya malam itu. Mungkin karena kurang leluasa aja harus berbagi spot sama orang lain. Walaupun pada akhirnya foto saya nggak terpilih sebagai 3 foto terbaik, saya tetep ngerasa happy bisa dateng ke workshop itu. Banyak ilmu baru, tambahan wawasan, dan sudut pandang yang berbeda dalam menginterpretasikan sebuah objek foto dari sesama peserta workshop. Oh iya, ternyata workshop bersama Om Darwis ini akan kembali digelar setiap bulan dengan tema-tema yang berbeda, lokasinya masih sama di South Quarter, dan tenang aja acaranya gratis kok. Bocorannya sih, selanjutnya bakal ada workshop bertema otomotif dan juga wedding photography. Whoaaaa, saya pasti bakal datang lagi!

It's a wrap! Source: Instagram @sq_dome.

"Educate yourself. When a question about certain topics pop up, Google it. When something sparks your interest, read about it. Do some research. Upgrade yourself. Never stop learning. Study, learn, stimulate your brain. Don't just rely on the school system. Educate the beautiful mind of yours."

PS: Hasil foto selama workshop bisa dilihat di sini.
Share:

0 comments:

Post a Comment