Sometimes, The Camera Girl Wants To Be Photographed Too

Sedari dulu, saya selalu jadi camera-girl. Saya selalu jadi orang yang bertanggung jawab membuat orang lain kelihatan bagus di dalam foto dalam segala suasana. Jangan kelihatan gendut, perutnya jangan kelihatan buncit, jangan membungkuk, jangan manyun, dll dsb. Tapi, ada nggak yang repot-repot memastikan saya juga punya potret diri yang bagus? Hehehe, ndak ada. :) Kebanyakan orang terlalu sibuk mengagumi potret diri masing-masing.

"Ih, gue lucu banget!"
"Yaampun di sini gue keliatan kurus nih."
"Waaah, lucu-lucu nih, sekali lagi dong!"

Daaaan, masih banyak lagi, ehehehe....

Seiring berjalannya waktu, saya hampir lupa rasanya punya potret diri sendiri yang bagus dan representatif. Seadanya sajalah, toh saya cuma tukang foto, yang penting acara ini  terdokumentasikan dengan baik dan semua orang happy punya foto yang hasilnya bagus. Saya pun mulai terbiasa mengalah saat harus foto grup dan saya jadi satu-satunya orang yang nggak ada di foto itu. Yes, I was invisible. I was there, but nobody cares.

Sampai suatu hari, saya ketemu seseorang yang nggak cuma senang hati memotret saya diam-diam, tapi juga berkata: "Kamu lucu lho kalau di foto." Respon saya waktu itu cuma: "Uh huh? Seriously?"

Dan kurang lebih beginilah ekspresi saya tiap kali lensa kamera dihadapkan ke wajah saya.

"Jangan foto candid mulu!"

Yes, I feel uncomfortable in front of the camera. Lebih baik saya yang pegang kamera dan saya pastikan kalian punya foto yang bagus, daripada saya yang harus berdiri di depan kamera & bergaya. I didn't feel good about myself. I didn't think I am good enough to be photographed. Saya nggak masalah kok kalau saya nggak muncul di sebagian besar foto. Saya merasa cukup puas bisa merekam jalannya acara dengan kamera di tangan saya.

Tapi lagi-lagi dia bilang, "As long as you're going with me, you'll always have your own personal photographer," *tersipu-sipu* "You're my partner, and at the same time, you're my model too. Get used to it."

"Liat sini doong..."

Saya yang tadinya nggak nyaman kalau lensa kamera diarahkan ke wajah saya, lambat laun melunak. Baiklah, sesungguhnya ini bukan hal yang mudah, but he made it easier for me. He always trying to made me laugh. And suddenly, I'm a smiley girl!

Beberapa minggu kemudian, udah bisa luwes senyumnya!

We keep this love in a photograph
We made these memories for ourselves
Where our eyes are never closing
Hearts are never broken
And time's forever frozen still
Share:

0 comments:

Post a Comment